Memahami Risiko Investasi & Cara Mengurangi Risiko Tersebut!
Berinvestasi menjadi salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan kekayaan. Namun, di balik potensi keuntungan selalu ada risiko yang harus dihadapi. Risiko investasi adalah kemungkinan terjadinya kerugian akibat perubahan kondisi pasar, ekonomi, atau faktor lainnya yang memengaruhi nilai aset. Setiap jenis investasi mulai dari saham, reksa dana, hingga properti memiliki tingkat risiko yang berbeda.
Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami apa saja jenis-jenis risiko investasi seperti risiko pasar, likuiditas, maupun inflasi, agar dapat menyiapkan strategi perlindungan yang tepat. Dengan mengenali dan mengelola risiko sejak awal, investor dapat mengambil langkah cerdas untuk meminimalisir kerugian dan menjaga portofolio tetap sehat dalam jangka panjang.
Risiko investasi adalah situasi ketika investor memiliki potensi atau peluang untuk mengalami kerugian akibat aktivitas penanaman modal yang dilakukan. Artinya, perolehan imbal hasil investor tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya.
Pada dasarnya, risiko investasi berbanding lurus dengan ROI (Return of Investment). Jika imbal hasilnya tinggi, maka risiko investasi pun tinggi, dan juga sebaliknya. Setiap investor harus mampu mengenal dan memahami profil risiko investasi untuk mempermudah penentuan produk investasi yang paling sesuai dengan profil risiko sekaligus kebutuhan finansial investor.
Risiko investasi ini dapat muncul dalam berbagai bentuk dan berasal dari berbagai sumber. Risiko investasi pun memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda, sehingga penting bagi investor untuk mengenali dan memahami setiap jenis risiko yang terkait dengan investasi mereka.
Sebagai seorang investor atau individu yang ingin mulai berinvestasi, Anda perlu memahami risiko investasi agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelolanya. Ada beragam jenis risiko investasi yang harus diperhatikan oleh investor. Dilansir dari beberapa jenis, berikut beberapa jenis risiko investasi yang perlu dipahami investor.
Risiko pasar adalah fluktuasi nilai investasi karena adanya perubahan dalam kondisi pasar yang menyebabkan nilai investasi naik atau turun. Jenis risiko ini dikenal sebagai risiko investasi sistematis. Risiko ini muncul dari ketidakpastian pergerakan harga aset, suku bunga, nilai tukar, harga komoditas, perkembangan politik, dan lain sebagainya.
Contoh risiko pasar adalah penurunan harga saham akibat resesi ekonomi atau ketidakstabilan politik yang menyebabkan pasar keuangan bergejolak. Jenis risiko ini tidak dapat dihindari atau dihilangkan sepenuhnya. Namun, Anda bisa mengurangi risiko ini dengan mengelola investasi melalui lindung nilai, diversifikasi, dan manajemen risiko lainnya.
Risiko ini muncul ketika pihak yang menerima dana investasi gagal memenuhi kewajibannya, seperti gagal bayar utang atau obligasi. Ini biasanya terjadi pada investasi dalam bentuk pinjaman atau surat utang.
Misalnya, ketika perusahaan penerbit obligasi tidak mampu membayar bunga atau pokok obligasi kepada investor yang dapat menyebabkan kerugian signifikan. Oleh karena itu, sebagai investor Anda perlu menganalisis, mempertimbangkan tingkat kredit, menilai kelayakan kredit peminjam, dan kondisi finansial secara cermat sebelum berinvestasi.
Risiko ini terjadi ketika investor kesulitan menjual aset investasi dengan cepat tanpa kehilangan nilai yang signifikan. Hal ini bisa diakibatkan karena kondisi pasar yang buruk dan kurangnya pelaku pasar yang bersedia melakukan pembelian aset di harga wajar.
Risiko ini berkaitan erat dengan kemampuan entitas maupun investor dalam mengakses dana atau menjual aset secara cepat saat dibutuhkan tanpa menimbulkan kerugian signifikan.
Risiko investasi ini berhubungan dengan kemampuan entitas untuk bertahan secara finansial dalam jangka waktu panjang. Risiko investasi ini penting dipahami oleh investor ritel sebab berdampak langsung pada stabilitas sekaligus kesehatan finansial perusahaan tempat mereka menanam modal.
Risiko investasi ini ada saat tingkat laju inflasi melebihi besaran pengembalian investasi. Misalnya, jika tingkat inflasi lebih tinggi dari tingkat pengembalian investasi, maka daya beli hasil investasi tersebut akan menurun. Hal ini penting dipertimbangkan terutama dalam investasi jangka panjang. Oleh karena itu, Anda perlu mencari dan memilih instrumen investasi secara tepat yang dapat memberikan ROI cukup tinggi.
Risiko ini berkaitan dengan kegagalan operasional dalam perusahaan atau lembaga keuangan, termasuk kesalahan manajemen, masalah teknis atau sistem, hingga penipuan. Misalnya, perusahaan yang menghadapi masalah internal seperti kesalahan akuntansi atau kegagalan sistem IT yang dapat mengganggu operasional bisnis dan berdampak negatif pada kinerja keuangan.
Risiko ini timbul dari perubahan regulasi atau masalah hukum yang dapat memengaruhi investasi. Misalnya ketika terjadi perubahan kebijakan pemerintah atau litigasi yang berdampak negatif pada nilai investasi. Contohnya adalah perusahaan yang menghadapi tuntutan hukum atau perubahan regulasi yang membatasi operasi bisnisnya, sehingga nilai sahamnya bisa turun.
Risiko ini saling berkaitan dengan risiko hukum, namun memiliki perbedaan dalam hal manajemen. Secara khusus risiko ini merujuk pada risiko kerusakan reputasi atau kerugian keuangan akibat pelanggaran aturan, hukum, maupun standar industri.
Risiko politik disebabkan oleh perubahan dalam aturan perpajakan, perubahan hukum, kebijakan fiskal, dan stabilitas politik. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi Anda perlu mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah maupun politik yang relevan.
Risiko ini terjadi ketika nilai tukar mata uang asing memengaruhi nilai investasi. Misalnya, ketika Anda berinvestasi aset dengan denominasi mata uang asing, maka fluktuasi nilai tukar bisa menyebabkan kerugian jika mata uang domestik menguat terhadap mata uang asing tersebut.
Risiko ini terjadi ketika hasil investasi yang diterima harus diinvestasikan kembali dengan tingkat pengembalian yang lebih rendah. Misalnya, ketika obligasi jatuh tempo dan suku bunga pasar rendah, sehingga menyebabkan pengembalian dari investasi baru lebih rendah dari sebelumnya.
Risiko ini bisa terjadi karena adanya potensi konsekuensi pajak yang dinilai merugikan yang disebabkan adanya perubahan regulasi perpajakan, kegagalan menaati aturan, dan kesalahan perhitungan pajak.
Setelah Anda memahami berbagai jenis risiko investasi, maka hal selanjutnya yang perlu Anda ketahui adalah bagaimana cara mengurangi risiko investasi tersebut. Dilansir dari beberapa sumber, berikut cara mengurangi risiko investasi.
Diversifikasi adalah strategi menyebar investasi pada berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko kerugian. Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi, kerugian dari satu jenis aset dapat diimbangi oleh keuntungan dari aset lain. Diversifikasi bisa dilakukan dengan menginvestasikan dana di berbagai instrumen seperti saham, obligasi, reksa dana, dan aset lainnya yang memiliki korelasi rendah satu sama lain.
Memilih instrumen investasi yang tepat sesuai profil risiko dan tujuan keuangan juga sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko investasi. Di mana, setiap instrumen investasi memiliki karakteristik dan tingkat risiko yang berbeda. Misalnya, saham cenderung memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi, namun dengan risiko yang lebih besar. Oleh karena itu, Anda harus memahami sifat dari setiap karakteristik instrumen seperti saham, obligasi, properti, dan lainnya, serta menyesuaikannya dengan toleransi risiko dan target finansial Anda.
Keamanan adalah hal utama yang harus dipikirkan ketika melakukan investasi. Pilihlah platform investasi yang telah berizin resmi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Dengan reputasi dan kredibilitas yang pasti, maka risiko investasi bisa diminimalkan sehingga mengoptimalkan perolehan keuntungan. Cari tahu tentang review aplikasi investasi yang Anda inginkan sebelum memutuskan untuk investasi didalamnya.
Sebelum berinvestasi, Anda juga perlu melakukan riset menyeluruh sekaligus mendalam tentang instrumen investasi, tren industri, kondisi pasar, dan lain sebagainya. Informasi yang didapatkan dari riset bisa dijadikan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan investasi secara tepat.
Selain riset, Anda juga perlu menetapkan batas risiko investasi yang bisa ditanggung. Tentukan alokasi aset berdasarkan profil risiko. Kemudian, sesuaikan instrumen investasi dengan tujuan dan kondisi keuangan yang ada.
Nilai investasi dapat dipengaruhi oleh perubahan pasar atau perusahaan. Oleh karena itu, lakukan pemantauan terhadap perkembangan pasar keuangan dan aset secara konsisten. Anda juga bisa berkonsultasi dengan penasehat finansial agar mendapatkan strategi dan wawasan baru yang lebih spesifik sekaligus relevan.
Analisis fundamental dan teknikal menjadi alat yang berguna untuk membuat keputusan investasi yang lebih informatif dan rasional. Analisis fundamental melibatkan evaluasi kinerja perusahaan, kondisi keuangan, dan prospek bisnis untuk menentukan nilai wajar saham. Sedangkan, analisis teknikal berfokus pada pola pergerakan harga dan volume perdagangan untuk memprediksi tren pasar di masa depan.
Pengelolaan emosi menjadi faktor krusial dalam berinvestasi, karena keputusan yang didasarkan pada emosi sering kali berujung pada kerugian. Ketakutan dan keserakahan menjadi dua emosi yang paling berbahaya bagi investor. Ketika pasar turun, investor yang dipengaruhi oleh ketakutan mungkin menjual aset dengan harga rendah dan menyebabkan kerugian. Sebaliknya saat pasar naik, keserakahan dapat mendorong investor untuk membeli aset dengan harga terlalu tinggi yang meningkatkan risiko kerugian saat harga jatuh kembali.
Demikianlah beberapa cara mencegah risiko investasi. Untuk perlindungan finansial yang lebih optimal, Anda juga dapat mempertimbangkan asuransi dalam bentuk mata uang dollar. Produk asuransi ini bisa menjadi pondasi yang membantu Anda memperkuat perlindungan finansial. Tidak hanya memberikan jaminan nilai dalam mata uang kuat seperti USD, tetapi asuransi dollar juga membantu menjaga stabilitas aset Anda dari fluktuasi nilai tukar dan risiko ekonomi global.
Salah satu produk asuransi yang bisa Anda pilih adalah Asuransi Mandiri Wealth Signature USD dari AXA Mandiri. Dengan produk Asuransi Mandiri Wealth Signature USD, Anda bisa menjaga stabilitas finansial sekaligus mendapat perlindungan jiwa dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD), melindungi orang-orang tercinta dengan perencanaan masa depan yang mencerminkan karakter dan visi pribadi.
Produk ini merupakan Asuransi Dwiguna Kombinasi yang memberikan perlindungan jiwa berupa Manfaat Meninggal Dunia, Manfaat Tunai Berkala, dan Manfaat Akhir Masa Asuransi. Dengan kombinasi proteksi dan saving, Anda dapat merancang strategi keuangan yang aman, likuid, dan menguntungkan untuk jangka panjang.
Konsultasikan perencanaan finansial Anda dalam memilih produk asuransi melalui Financial Advisor atau Life Planner AXA Mandiri, kami akan membantu Anda memahami manfaat asuransi dan memberikan solusi terbaik sesuai dengan kondisi finansial Anda. Dengan semangat #MelayaniSepenuhHati, AXA Mandiri siap mendampingi Anda merencanakan masa depan yang lebih aman dan terencana. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber: