Jenis-Jenis & Cara Menghitung Dana Pensiun yang Ideal
Dana pensiun adalah instrumen penting untuk mempersiapkan masa tua yang aman secara finansial. Secara umum, dana pensiun terbagi menjadi dua jenis, yaitu Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dikelola oleh lembaga keuangan seperti bank atau perusahaan asuransi, dan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang dibentuk oleh perusahaan untuk karyawannya. Agar kebutuhan hidup di masa pensiun tetap terpenuhi, penting bagi setiap individu untuk mengetahui cara menghitung dana pensiun yang ideal sesuai pengeluaran, gaya hidup, serta target usia pensiun.
Dana pensiun merupakan dana iuran yang dihimpun pada masa bekerja baik kepada perusahaan tempat bekerja atau melalui pihak pengelola lainnya. Dana pensiun sendiri dikumpulkan untuk menjamin dan memenuhi kebutuhan hidup ketika memasuki usia nonproduktif. Di Indonesia, iuran untuk produk dana pensiun diklasifikasikan menjadi dua jenis program, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMPP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). PPMP adalah jenis dana pensiun di mana manfaat yang akan diterima oleh peserta sudah ditentukan sebelumnya. Sedangkan PPIP adalah jenis dana pensiun di mana besaran manfaat yang akan diterima oleh peserta ditentukan dari hasil pengembangan kekayaan.
Dilansir dari beberapa sumber, ada beberapa jenis produk dana pensiun yang bisa dipertimbangkan, seperti:
DPPK adalah program pensiun yang dibentuk dan dikelola oleh perusahaan tempat bekerja kepada karyawan yang dihitung dengan mempertimbangkan besaran gaji dan masa kerja. DPPK sendiri menggunakan 2 jenis program untuk iuran yaitu PPMP dan PPIP. Di mana, PPMP dalam DPPK memberikan manfaat yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan faktor-faktor seperti masa kerja dan gaji terakhir, serta risiko investasi ditanggung perusahaan.
Sedangkan PPIP dalam DPPK bersifat terbatas dan hanya diperuntukkan untuk sebagian atau seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut, di mana dana iuran yang terkumpul akan disalurkan dalam bentuk investasi dengan risiko investasi sepenuhnya ditanggung oleh karyawan.
DPLK adalah produk dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa yang sudah disahkan oleh Kementerian Keuangan. Berbeda dengan DPPK, DPLK hanya menggunakan PPIP sebagai sumber iurannya.
DPLK dapat digunakan oleh perusahaan untuk karyawan mereka serta pekerja mandiri seperti wirausaha atau freelance. Beberapa keuntungan dari DPLK antara lain fleksibilitas dalam menentukan jumlah pembayaran, manajemen dana profesional, dan pilihan investasi yang beragam.
Dana Pensiun Syariah adalah produk dana pensiun yang dikelola oleh suatu badan hukum untuk memberikan manfaat pensiun berdasarkan prinsip syariah. Produk ini mengikuti ketentuan syariah, terutama dalam hal iuran, hasil investasi, dan manfaat pensiun. Jenis dana pensiun ini cocok bagi Anda yang ingin mengelola dana pensiun sesuai prinsip-prinsip syariah Islam.
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah produk dana pensiun yang bersifat wajib karena iurannya harus dibayar tiap bulan dan bersifat jangka panjang hingga masa pensiun. JHT diurus oleh perusahaan bagi setiap karyawan, sedangkan untuk pekerja mandiri bisa diurus melalui wadah pengurus atau secara berkelompok.
Contoh JHT yang umum adalah BPJS Ketenagakerjaan, di mana peserta diperbolehkan mengambil dana iuran yang sudah terkumpul dengan memenuhi salah satu syarat berikut:
Dana pensiun sendiri diberikan ketika seseorang telah memasuki usia pensiun, mengalami cacat fisik atau mental sehingga sudah tidak mampu bekerja atau mengajukan pensiun dini.
Meskipun mempersiapkan dana pensiun itu sering dianggap rumit, semua orang tahu bahwa semakin cepat mempersiapkannya, maka semakin mudah mencapainya. Dilansir dari NexApp, berikut beberapa cara menghitung dana pensiun ideal yang bisa Anda terapkan.
Cara menghitung dana pensiun yang bisa Anda lakukan pertama kali adalah mengetahui berapa banyak yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup bulanan, mencakup semua biaya seperti makanan, transportasi, tagihan, dan hiburan. Misalnya, pengeluaran bulanan Anda saat ini adalah Rp10 juta, maka ini bisa jadi dasar perhitungan untuk menentukan kebutuhan dana pensiun.
Pengeluaran saat pensiun biasanya berbeda dengan pengeluaran saat ini. Misalnya, Anda tidak lagi perlu membayar cicilan rumah atau biaya transportasi ke kantor. Namun, meski begitu ada kemungkinan juga biaya kesehatan meningkat. Jadi cobalah ambil 70-80% dari pengeluaran bulanan saat ini sebagai estimasi pengeluaran bulanan saat pensiun, kemudian tambahkan alokasi khusus untuk kebutuhan kesehatan. Jika pengeluaran Anda saat ini Rp10 juta, maka estimasi pengeluaran bulanan saat pensiun adalah sekitar Rp7-8 juta.
Tentukan kapan Anda ingin pensiun dan berapa lama Anda akan menikmati masa pensiun. Rata-rata usia pensiun di Indonesia adalah 55-60 tahun, sedangkan harapan hidup rata-rata adalah 70-75 tahun. Cobalah gunakan usia pensiun 60 tahun sebagai patokan dan perkiraan kebutuhan dana pensiun untuk 15-20 tahun setelah pensiun. Misalnya, jika Anda pensiun di usia 60 dan berharap hidup hingga 75 tahun, maka Anda membutuhkan dana pensiun untuk 15 tahun.
Rumus dasar untuk menghitung dana pensiun yang ideal adalah:
Dana Pensiun = Pengeluaran Bulanan × 12 × Lama Masa Pensiun
Misalnya, jika pengeluaran bulanan saat pensiun diperkirakan Rp7 juta dan Anda membutuhkan dana untuk 15 tahun, maka:
Rp7 juta × 12 bulan × 15 tahun = Rp1,26 miliar.
Pastikan juga untuk memperhitungkan inflasi karena nilai uang akan menurun seiring waktu. Untuk menghitung pengaruh inflasi, gunakan formula berikut:
Pengeluaran di Masa Depan = Pengeluaran Sekarang × (1 + Inflasi) ^ Tahun
Jika inflasi rata-rata adalah 3% per tahun dan Anda masih memiliki 20 tahun sebelum pensiun, pengeluaran bulanan Rp7 juta saat ini akan menjadi:
Rp7 juta × (1 + 0,03)^20 = Rp12,6 juta.
Dengan inflasi, kebutuhan dana pensiun menjadi:
Rp12,6 juta × 12 bulan × 15 tahun = Rp2,268 miliar.
Setelah mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan, identifikasi sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sumber pendapatan bisa meliputi dana pensiun dari perusahaan, tabungan pribadi, juga investasi. Untuk mempersiapkan dana pensiun dengan matang, cobalah mulai menabung sejak dini untuk memanfaatkan efek bunga majemuk dan lakukan diversifikasi agar risiko terdistribusi dengan baik.
Investasi adalah cara terbaik mengumpulkan dana pensiun, namun pastikan untuk memilih instrumen yang sesuai profil risiko dan tujuan jangka panjang. Anda bisa memilih reksa dana saham untuk hasil tinggi dalam jangka panjang, obligasi pemerintah untuk keamanan investasi, dan reksa dana pasar uang untuk dana darurat.
Simulasi keuangan dapat membantu Anda mendapatkan gambaran lebih jelas tentang rencana pensiun. Selain itu, konsultasikan dengan ahli keuangan untuk menyusun strategi yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda.
Selain menghitung kebutuhan dana pensiun, Anda juga perlu perlindungan dari risiko keuangan yang bisa mengganggu rencana jangka panjang Anda. Disinilah asuransi pensiun berperan sebagai solusi yang membantu menjaga kestabilan finansial hingga masa pensiun tiba.
Anda bisa mempertimbangkan untuk mendaftar ke dalam program pensiun yang ditawarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang biasanya dikelola bank atau perusahaan asuransi. DPLK sendiri diperlukan untuk menutupi biaya hidup yang semakin tinggi serta mempertahankan gaya hidup di masa pensiun nanti.
Anda bisa mendaftarkan diri ke dalam program Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK AXA Mandiri, program tabungan pensiun bagi Anda yang ingin mengoptimalkan rencana pensiun. Dengan nilai setoran minimal mulai dari Rp100 ribu, Anda sudah bisa menikmati hari tua yang lebih sejahtera dan nyaman. Dengan mendaftar ke dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) DPLK AXA Mandiri, Anda juga bisa melakukan penarikan iuran sebagian 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dan setiap penarikan maksimal sebesar 50% dari akumulasi iuran sendiri. Dengan begitu, Anda bisa menggunakannya untuk modal usaha atau kebutuhan darurat lainnya selama mempersiapkan dana pensiun.
Untuk konsultasi lebih lanjut dan merencanakan dana pensiun, hubungi Life Planner atau Financial Advisor AXA Mandiri. Kami akan membantu Anda untuk memahami produk asuransi terbaik sesuai dengan kebutuhan Anda. Kunjungi situs resmi AXA Mandiri atau hubungi 1500803 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber: